BP3MI Kepri: KBRI Akan Pulangkan PMI Asal Tanjungpinang dari Kamboja
![BP3MI Kepri: KBRI](https://escortlar70.xyz/wp-content/uploads/2025/01/BP3MI-Kepri-KBRI.jpg)
BP3MI – Kepala Balai Pelayanan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Iman Riyadi, mengonfirmasi bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh sedang berupaya untuk memulangkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Tanjungpinang, Agung Haryadi, dari Kamboja.
“KBRI tetap berupaya untuk memulangkan Agung Haryadi,” kata Iman saat dihubungi oleh ANTARA pada Kamis.
Proses Pemulangan PMI Agung Haryadi
Agung Haryadi sebelumnya dijemput oleh Kepolisian Kamboja pada 7 Januari 2025 setelah laporan terkait dirinya yang menjadi korban perdagangan manusia dan dipekerjakan sebagai operator judi online diterima oleh KBRI Phnom Penh.
Agung mengunggah video yang mengklaim dirinya ditipu oleh perusahaan perekrut yang membawanya ke Kamboja, serta disekap dan dipaksa bekerja di perusahaan judi online. Dalam video tersebut, Agung meminta bantuan untuk segera dipulangkan ke Indonesia.
Setelah laporan tersebut, KBRI bersama Kepolisian Kamboja berhasil menjemput Agung dari tempat ia disekap. Namun, saat dijumpai, Agung menyatakan keinginannya untuk tetap tinggal di Kamboja dan mencari pekerjaan di negara tersebut, meskipun sebelumnya ia telah mengaku menjadi korban perdagangan manusia.
Koordinasi Kementerian Luar Negeri dan Kementerian PMK
Berdasarkan hasil koordinasi antara Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Kementerian PMK) dan Kementerian Luar Negeri, KBRI memutuskan untuk tetap memulangkan Agung. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang lebih buruk bagi Agung di kemudian hari.
“Pertimbangannya adalah laporan dari keluarga dan pengakuan Agung sendiri yang mengungkapkan ia bekerja di perusahaan scam online,” tambah Iman.
Proses Penipuan Agung Haryadi
Agung awalnya ditawari pekerjaan melalui sosial media oleh seseorang atau agensi yang mengiming-imingi gaji besar jika bekerja di Malaysia. Setelah diberi harapan bekerja di perkebunan sawit di Malaysia, Agung justru diminta untuk pergi ke Kamboja.
Dessi, ibu Agung, mengungkapkan bahwa setelah tiba di Kamboja, Agung memberitahukan bahwa dirinya telah dijual dan disekap di sebuah rumah di Kota Poipet, Kamboja. Di tempat penyekapan tersebut, Agung hanya diberi sebotol air mineral tanpa makanan dan ponselnya sempat ditahan, sehingga ia kesulitan untuk menghubungi keluarganya.
Harapan Pemulangan dan Perlindungan PMI
Pihak BP3MI Kepri dan KBRI terus berkoordinasi untuk memastikan proses pemulangan Agung berjalan lancar dan memastikan keselamatannya setelah tiba di Indonesia. Pemulangan PMI yang menjadi korban penipuan ini sangat penting agar mereka dapat menerima perlindungan yang layak serta tidak kembali menjadi korban eksploitasi di luar negeri.
KBRI Phnom Penh dan BP3MI Kepri berkomitmen untuk terus bekerja sama demi memastikan keselamatan dan hak-hak PMI yang bekerja di luar negeri tetap terlindungi.